Postingan

Jalan-jalan Cantik, Tapi Bikin Hati Nggak Cantik

Gambar
Ini jalan-jalan cantik kami beberapa hari lalu. Katanya sih, kalau foto begini (foto selfie berlatar rumput), di renon juga bisa. Maunya sih pamer, kalau kami berhasil mengendap-endap ke dalam proyek lapangan golf yang ada di Kuta Selatan. Kami orang melarat, sekali-kali nginjek rumput mahal, boleh lah ya.. Sebelum rumput itu diinjekin orang-orang konglomerat. Ya.. sebenernya kalo fotoan di sekitarnya juga nggak kalah bagus sih. Banyak pohon yang tinggal rantingnya aja, yang bersisa cuma daun-daun kering. Mendekati ala2 afrika gitu. Mungkin pemandangan yang saling bertolak belakang.. Di satu sisi, pohon kering, gersang, panas.. Tapi di tempat yang sama juga tumbuh rumput-rumputan hijau subur layaknya bukit telletubies. Entah dimanalah mereka beli, minjam, nyolong, atau eksploitasi (bahasa keren) air untuk siramin berhektar-hektar rumput di sana. Orang-orang pintar itu lebih memilih menyirami rumput mahal untuk mainannya orang konglomerat, dibanding mengairi lahan

Pasar Mini Sehat Ala Sunday Community Market

Gambar
Sambut Hari Lingkungan Hidup, kurang pas kalau belum berkunjung ke Sunday Community Market. SCM yang biasanya dikenal dengan Sanur Community Market karena biasanya diselenggarakan di Sanur, kini (2/6) dengan nama Sunday Community Market, SCM diselenggarakan di Little Tree Bali, Sunset Road 112X. “Beberapa alasan kami menyelenggarakan SCM di tempat berbeda karena HFHL ingin membuat skala besar serta adanya permintaan dari peserta stand untuk diadakan di tempat lain. Selain itu, adanya kerjasama kami dengan Little Tree yang kebetulan merupakan toko ramah lingkungan,” jelas Illyas Dede Saputra selaku Ketua HFHL (Healthy Food Healthy Living) Bali. SCM merupakan sebuah pasar mini sehat karena tidak hanya menyediakan beberapa pangan sehat, namun tersedia juga produk olahan kreatif dan ramah lingkungan. SCM dibuka pada pukul 10.30 WITA, yang diawali dengan launching Toko Oleh-oleh Green. Mengangkat tema “Think, Eat, Save”, kegiatan SCM ini terbagi menjadi lima kegiatan,

Barangkali “Perkembangan” UN dalam Perkubangan

Gambar
Oleh: Ni Nyoman Alit Purwaningsih              "Standar nasional pendidikan di negeri ini mensyaratkan adanya standar isi, proses, pendidik, sarana, pengelolaan, dan pembiayaan, sebelum akhirnya berbicara tentang standar penilaian (evaluasi) pendidikan.” -St. Kartono-  Barangkali, persoalan UN menjadi topik perbincangan hangat sekarang. Tragedi. Begitulah kata yang tepat dilontarkan untuk kegagalan UN kali ini. Bukan hanya carut marut lagi, namun sudah gagal. Kegaduhan persoalan UN di setiap tahunnya memang sudah ada. Persoalan bocornya soal, peserta mencontek, soal tertukar, adanya joki UN, dan persoalan lainnya memang menjadi persoalan jamak setiap tahun. Apalagi sejak diberlakukan UN. Kini, carut marut tersebut sudah dipatahkan. Dalam hal ini dipatahkan dalam sebuah kegagalan. Masih hangat kegagalan UN tahun ini bahwa, 33 propinsi di Republik Indonesia, sepertiganya atau 11 provinsi harus menunda pelaksanaan UN karena alasan teknis pencetakan soal. Sehingga sudah tak asin

Fenomena Sampah di Negeri Spiritual

Gambar
Bali, salah satu propinsi di Indonesia dengan mayoritas agama Hindu. Hindu Bali, dikenal dengan prosesi upacara yang memanfaatkan sumber daya alam seperti tumbuh-tumbuhan sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Umat Hindu Bali, membawa canang dan sesajen menggunakan bokor atau keben . Tapi, itu kebiasaan tempo dulu. Sekarang, umat Hindu banyak menggunakan plastik untuk membawa canang dan sesajen   lainnya. Bahkan air suci ( tirta ) pun dibawa menggunakan plastik. Hal itu memang tidak ada larangan. Namun, apakah plastik yang sudah tidak digunakan tersebut telah dibuang pada tempatnya? Hari-hari tertentu, umat Hindu melakukan persembahyangan ( mebakti ) di pura-pura. Apalagi saat upacara piodalan Pura. Umat ( pamedek ) pun datang ( tangkil ) dengan hati yang tulus menghadap kepada-Nya. Meningkatnya semangat nangkil ke pura, apakah artinya semakin meningkatnya Sradha dan Bhakti kepada Tuhan? Hanya masing-masing individu yang bisa merasakannya. Namun sepertinya, p

Aku Sebut Wonder Woman

Gambar
Malam ini akan menjadi esok pagi, pagi yang barangkali disenangi burung-burung. Namun, pagi tidak selamanya pagi. Pagi akan menjadi siang, kemudian malam. Begitulah seterusnya sampai malam ini kutemui lagi, kau tetap menjagaku seperti kau menjaga dalam kandungamu. Kau yang membuatkanku sarapan. Kau yang mendoakanku di atas doa-doamu sendiri. Kau yang merajut cerita dalam hidupku seperti kau merajut selendang untuk kehangatanku. Kau selalu mengatakan perasaanmu dengan tingkah lakumu, sehingga aku mampu mendengar dengan perasaanku sendiri.   Aku rindu ketika jemari kecilku menggenggam telunjukmu. Kau yang memberiku permen, dan kau yang melarangku ketika aku meminta permen untuk kedua kalinya. Keindahan bukanlah sesuatu yang dapat didengar atau dilihat seperti hamparan bunga, langit di malam hari, matahari terbit, tenggelam, ataupun sebuah nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang yang kau cintai. Namun, keindahan adalah sesuatu yang kau rasakan. Jauh sampai ke dalam hati. Begitulah kein

Cari SKP, kok Cap Cip Cup ?

Gambar
Sepasang mata berkali-kali lipat tertuju pada kertas putih yang tertempel di tembok. “Maan SKP sing ne nah?,” ketus seorang mahasiswa Universitas Udayana. Begitulah skenario yang tertangkap di salah satu fakultas Universitas Udayana saat membaca pamflet acara seminar. “ Maan SKP sing ne nah? ”, yang jika di-Indonesiakan, “dapat SKP tidak ini ya?”, sudah tidak asing lagi di telinga I Putu Andika Suryanatha Budi Sentana, mahasiswa fakultas Pertanian. “Kalau nggak ada SKP, nggak banyak mahasiswa yang dateng . Padahal menurutku, SKP bisa dicari pelan-pelan. Malah yang seharusnya dikejar itu adalah SKS,” ujar Andika. Pemberlakuan SKP dimunculkan sebagai perantara suatu sistem yang dapat menumbuhkembangkan minat dan mendorong mahasiswa agar mengikuti kegiatan. Karena pada awalnya, mahasiswa kurang memiliki minat untuk mengasah soft skill melalui kegiatan di luar akademik. Namun, pemahaman dan niat mahasiswa berkata lain. Kacamata mahasiswa pun cenderung memiliki pemikiran yang ins