Aku Sebut Wonder Woman
Malam
ini akan menjadi esok pagi, pagi yang barangkali disenangi burung-burung.
Namun, pagi tidak selamanya pagi. Pagi akan menjadi siang, kemudian malam. Begitulah
seterusnya sampai malam ini kutemui lagi, kau tetap menjagaku seperti kau
menjaga dalam kandungamu. Kau yang membuatkanku sarapan. Kau yang mendoakanku
di atas doa-doamu sendiri. Kau yang merajut cerita dalam hidupku seperti kau
merajut selendang untuk kehangatanku. Kau selalu mengatakan perasaanmu dengan tingkah
lakumu, sehingga aku mampu mendengar dengan perasaanku sendiri. Aku rindu ketika jemari kecilku menggenggam
telunjukmu. Kau yang memberiku permen, dan kau yang melarangku ketika aku
meminta permen untuk kedua kalinya. Keindahan bukanlah sesuatu yang dapat
didengar atau dilihat seperti hamparan bunga, langit di malam hari, matahari
terbit, tenggelam, ataupun sebuah nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang yang
kau cintai. Namun, keindahan adalah sesuatu yang kau rasakan. Jauh sampai ke
dalam hati. Begitulah keindahan yang kau berikan kepadaku. Kau yang menua. Kau
yang beruban. Kau yang membuncit. Kau yang akan renta. Kau akan tetap berharga
dalam kehidupanku, di mataku, dan jauh di dalam hatiku. Kau wanita tangguh yang
telah menyimpanku dalam rahimmu, dalam genggamanmu, dan dalam cintamu. Wonder
woman? Waaw…
Komentar